Pendidikan Inklusif : Sauy No To "Kekerasan Intelektual"

semua aspek dalam dunia pendidikan lebih melibatkan siswa dengan mengikutsertakan pandangan, aspirasi, dan suara hati mereka. Akhirnya adalah PR kita semua untuk bisa membuat anak-anak lebih inklusif dalam pendidikannya dan akhirnya menjadi menyenangkan untuk semua. Harapan terbesar selanjutnya adalah agar “sekolah menyenangkan” tidak hanya menjadi monopoli atau milik sekolah-sekolah mahal, namun milik semua sekolah dan aksesibel bagi semua. Untuk itu kerjasama, dukungan, dan partisipasi semua aktor, elemen, dan semua pihak, pemerintah, sekolah, guru, murid, orang tua siswa, dan semua pemerhati pendidikan sangat diperlukan. Inilah pendidikan inklusif yang sebenarnya